Dinginnya hawa pedesaan tidak membuat anak-anak berseragam putih biru
untuk lesu berangkat ke sekolah. Jalan beraspal yang naik turun membuat mereka
sedikit berkeringat namun penuh semangat membuat udara dingin takut mendekati
mereka. Bangunan sekolah yang masih
diselimuti kabut pedesaan terlihat samar-samar dari kejauhan. Itulah SMPN 6
Negara, sekolah yang termuda di Kecamatan Negara. Berlokasi di Kelurahan
Lelateng, Banjar Awen, SMPN 6 Negara memang terletak agak di pingir kota
Negara. Sekolah yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari pinggir pantai
Pengambengan ini sudah memiliki sekitar 444 siswa.
Mendiami lahan seluas 70 are, sekolah ini sudah menamatkan 168 siswa
pada tahun pelajaran 2012/2013. Pada usianya yang masih belia, diresmikan pada
tanggal 27 September 2010 oleh Bupati Jembrana pada saat itu, Prof. Dr. Drg I
Gede Winasa, tidak menyurutkan langkah putra-putri SMPN 6 Negara untuk
berprestasi. Beberapa prestasi mulai dari tingkat kabupaten hingga
Internasional sudah ditorehkan oleh sekoah yang dinahkodai oleh I Komang Tirta,
S.Pd. M.Pd.
Dengan mengusung visi Terwujudnya
warga sekolah yang unggul, cerdas dan terampil berakar pada nilai-nilai budaya
bangsa, SMPN 6 Negara memulai
gebrakan baru. Mengusung program unggulan berupa program pembiasaan guna
menguatkan pembentukan karakter siswa, SMPN 6 Negara mulai berbenah.
Peringatan HUT RI ke-68 dan HUT Kota Negara, dimanfaatkan sebagai
ajang berkreasi dan berprestasi. Berkat sentuhan Bapak I Ketut Diasa, S.Pd,
yang merupakan instruktur senam Kabupaten Jembrana sekaligus Wakabid Kesiswaan,
putra-putri SMPN 6 Negara mulai angkat bicara dalam Lomba Senam Pramuka Tk.
Kab. Jembrana. Sekolah yang sedang naik
daun ini berhasil menyabet 2 gelar dalam lomba senam pramuka (Juara I dan
II Umum) dari 14 team yang mengikuti ajang bergengsi yang memperebutkan total
hadiah 5 juta rupiah tersebut.
Gelar juara lainnya yang diraih oleh sekolah yang pernah mewakili
Indonesia ini pada Kejuaraan Karate Dunia di Uzhbekistan ini yaitu juara III
Lomba Gerak Jalan Kategori Putra. Tentunya sederet prestasi itu tidak diraih
dengan mudah, menurut Koordinator Pembina OSIS, I Putu Eka Susila Ariyona,
S.Pd, tampilnya kita sebagai juara senam pramuka merupakan hasil proses yang
panjang. Dalam program pembiasaan yang diusung oleh kita, pengembangan diri
senam merupakan program wajib di samping pramuka. Setiap Jumat pagi, seluruh
warga sekolah mengkuti kegiatan Jumat sehat yang didalamnya terdapat senam pagi
dan bakti sosial. Program senam pagi inilah yang selama 3 tahun ini menjadi ikon
sekolah yang sebagian besarnya merupakan anak nelayan pesisir pantai selatan
Kab. Jembrana. Kami juga pernah menjadi Juara III pada ajang yang sama tetapi
Tk. Kwarda Bali yang diselenggarakan oleh Undiksha pada tahun 2011 dan 2012.
Jadi ini merupakan sebuah proses panjang yang melelahkan, imbuh beliau. (*)
semoga gelar juara tidak membuat terlena n prestasinya makin luber n ttp berakar pada nilai2 budaya bangsa (sesuai visi)
BalasHapus