SMPN 6 Negara: Menganyam Kekeluargaan dari Bawah Nyiur

Lambaian pohon nyiur menambah semangat sekelompok anak-anak berseragam putih biru bergegas menuju sekolah tempat mereka menuntut ilmu di belahan barat Kecamatan Negara, tepatnya Desa Baluk. Sekolah yang diresmikan pada tanggal 27 September 2010 oleh Bupati Jembrana yang pada saat itu masih dijabat oleh Prof. Dr.drg. I Gede Winasa itu bernama SMP Negeri 6 Negara. Berlokasi di Desa Baluk, tepat di sebelah barat SMP Negeri 4 Negara. Sekolah yang masih belum memiliki gedung sendiri ini, untuk sementara masih menggunakan gedung dan fasilitas milik SMP Negeri 4 Negara. Sekolah yang berada di tengah-tengah hamparan pohon nyiur memang sangat membawa suasana hati akan  dekat dengan alam.

Keberadaan SMP Negeri 6 Negara memang sangat strategis. Selain bersebelahan dengan SMP Negeri 4 Negara, juga berdampingan dengan SMK Negeri 2 Negara dan Balai Diklat Kab. Jembrana. Posisi yang sedemikian strategis menjadikan SMP Negeri 6 Negara mempunyai nilai tawar sebagai sentra pendidikan di wilayah barat Kecamatan Negara, tepatnya di jantung  Desa Baluk.

Berlatar belakang sebagai sekolah yang berdekatan dengan daerah pesisir pantai dan industri pengolahan ikan, maka demikian juga dengan latar belakang kebanyakan para peserta didiknya. Tentunya latar belakang daerah yang kaya akan potensi perikannanya hendaknya dipandang sebagai suatu posisi strategis untuk mengembangkan kualitas pendidikan di SMP Negeri 6 Negara. Berbagai ide dan karya inovatif hendaknya mulai dikembangkan dengan memanfaatkan potensi tersebut.

Sekolah yang baru berusia beberapa bulan ini memang belum begitu diketahui oleh masyarakat Jembrana kebanyakan. Menurut Kepala SMP Negeri 6 Negara, Bapak I Komang Tirta, S.Pd., M.Pd bahwa keberadaan SMP Negeri 6 Negara memang merupakan suatu kebutuhan dan dikehendaki oleh masyarakat. Walau lokasi sekolah masih menumpang di SMP Negeri 4 Negara, beliau yakin bahwa sebelum tahun ajaran baru kepastian akan lokasi sekolah ini sudah turun secara resmi.

Ibarat bayi yang baru lahir, SMP Negeri 6 Negara secara perlahan namun pasti mulai berbenah. Mulai dari penataan halaman, menjaga kebersihan sampai dengan proses belajar mengajar yang berbasis IT, mulai dilakukan sedikit demi sedikit disesuaikan dengan sumber daya manusia dan sarana yang sudah dimiliki. Memiliki siswa yang berjumlah 182 peserta didik, yang terbagi menjadi 4 rombongan belajar, SMP Negeri 6 Negara mulai menggeliat. Berbagai aktivitas telah dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas peserta didik serta ikatan kekeluargaan keluarga SMP Negeri 6 Negara.

Keluarga besar SMP Negeri 6 Negara yang beranggotakan guru sebanyak 9 orang termasuk bapak kepala sekolah, tata usaha sebanyak 2 orang dan tukang kebun sebanyak 1 orang selalu terlihat sangat kompak dalam menata sekolah baru mereka. Mulai dari menata pertamanan hingga pembuatan tempat parkir selalu dilakukan dengan gotong royong. Terlihatlah keluarga kecil, keluarga bahagia!

Pengembangan diri berorientasi pada club mata pelajaran dan olahraga

Dalam menata proses belajar mengajar, SMP Negeri 6 Negara mengembangkan beberapa pengembangan diri yang beorientasi pada pengembangan bakat dan minat siswa terutama yang menjadi skala prioritas adalah pengembangan diri club-club mata pelajaran seperti club Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan Komputer. Pengembangan diri yang lain berupa bidang olahraga seperti atletik, catur, sepakbola, bola volley, bulutangkis dan bola basket. Semua pengembangan diri ini dilihat berdasarkan pada kondisi minat dan bakat siswa. Sedangkan pramuka dan PMR dijadikan pengembangan diri wajib.

Terobosan-terobosan inovatif seyogyanya terus dilakukan guna mempersiapkan sebuah sekolah yang memenuhi delapan standar pendidikan nasional. Pengadaan sarana dan prasarana terus dilakukan sebagai upaya guna pemenuhan delapan standar tersebut.

Beberapa prestasi di bidang olahraga juga telah ditorehkan oleh siswa SMP Negeri 6 Negara, yaitu melalui pengembangan diri karate INKAI, telah berhasil menyabet juara 1 kumite beregu yang digelar di Surabaya. Pada pengembangan diri atletik, 4 orang siswa mengikuti seleksi Olimpiade Olahraga yang digelar di Kab. Jembrana. Sebuah mahakarya yang cukup membanggakan telah ditorehkan oleh keluarga besar SMP Negeri 6 Negara, di usia yang begitu belia, bahkan teramat belia.

Menjaga kebersamaan melalui aktivitas siswa

Guna mengisi waktu terluang dan memberikan proses pembelajaran yang terbaik kepada peserta didiknya, keluarga besar SMP Negeri 6 Negara menggelar berbagai aktivitas yang erat kaitannya dengan pengalaman peserta didik. Salah satu contohnya yaitu menggelar persembahyangan bersama pada hari purnama. Kegiatan ini juga diselingi oleh darma wacana yang disampaikan oleh guru agama atau tokoh masyarakat yang diundang.

Perayaan hari-hari besar kegamaan juga diperingati secara kekeluargaan. Baru-baru ini SMP Negeri 6 Negara menggelar perayaan Siwalatri di Pura Jati. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh keluarga besar yang beragama Hindu. Sebelum melakukan perayaan Siwalatri, pada pagi harinya diadakan pesantren kilat bagi siswa yang beragama Islam. Jadi tampak sekali kehidupan beraga yang saling menghargai dan penuh rasa kekeluargaan. Sebuah “oase”  yang memang perlu kita tiru guna mewujudkan pendidikan karakter yang sesungguhnya pada wajah dunia pendidikan kita.

Selamat berkiprah di dunia pendidikan kami ucapkan kepada Keluarga Besar SMP Negeri 6 Negara. Mari kita wujudkan kekeluargaan dalam kebersamaan dan prestasi!! (red)